AnekaNews.top


ANEKA TIPS INFORMASI DAN BERITA
Announcement
.
Random News
Assalamualaikum.... Sebagai umat Islam maka sudah selayaknya dan menjadi suatu kewajiban untuk menc ... Read More »
Published: Sun, 06 Sep 2015 - 05:43:26
Category: Islam
By: Dyta
Hits: 1/138
Comments: 0/0
Fakta Akhir Zaman Sungai Eufrat Mengering Dan Gunung Emas Tersingkap

Fakta Akhir Zaman Sungai Eufrat Mengering Dan Gunung Emas Tersingkap - AnekaNews.top

AnekaNews.top - Fakta Akhir Zaman Sungai Eufrat Mengering Dan Gunung Emas Tersingkap

Akhirnya kian dekat saja kita pada pembuktian dari sabda Rasulullah SAW, yang berbunyi bahwa ‘’Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan 'Gunung Emas' yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, ‘Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup’.’’ (HR Bukhari).

Dalam riwayat lainnya, Rasulullah bersabda, ‘’Sudah dekat suatu masa di mana sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.’’ (HR Bukhari Muslim).

Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, ‘’Segera Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. Imam Abu Dawud juga meriwayatkan hadis yang sama.

Dalam hadis itu, Rasulullah pernah bersabda, bahwa sungai yang mengalir di tiga negara besar, Turki, Suriah, dan Irak itu pada saatnya nanti akan menyingkapkan harta karun yang besar berupa gunung emas. Selain itu, dalam kitab Al-Burhan fi `Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman, diungkapkan bahwa keringnya sungai Eufrat merupakan saat datangnya Al-Mahdi sebagai akhir zaman.

Hadis di atas membicarakan tentang Sungai Eufrat. Dalam bahasa Arab dikenal dengan nama Al-Furat atau air paling segar. Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi, Eufrat adalah sungai yang mengalir dari timur laut Turki.

Sungai itu membelah pengunungan Toros, lalu melewati Suriah di kota Jarablus, melewati Irak di kota al-Bukmal, dan bertemu Sungai Tigris di Al-Qurnah yang bermuara di Teluk Arab,’’ ujar Dr Syauqi. Panjang sungai itu mencapai 2.375 kilometer. Dua anak sungainya, yakni Al-Balikh dan Al-Khabur sudah mengering.

Pada saat Nabi Muhammad memprediksi masa depan Sungai Eufrat lewat sabdanya, wilayah subur di daerah mediterania itu masih dikuasai oleh dua kekuatan besar, Persia dan Bizantium. Sungai Eufrat adalah garis batas alami dari dua kerajaan tersebut.

Akhir Zaman Sungai Eufrat Mengering Dan Gunung Emas Tersingkap - AnekaNews.top
Sungai Eufrat

Selain berada di kawasan Suriah dan Iran, kekuasaan Persia ternyata juga mencakup daerah Yaman hingga daerah disekitar Laut Merah. Sedangkan Bizantium mencakup sebagian Suriah (bagian utara) dan Turki hingga ke Eropa.

Seiring perkembangan zaman, dengan kebangkitan Islam dan bersatunya daerah-daerah di Arab, dua kekuasaan besar itu mau tidak mau menjadi terpengaruh. Islam menjadi kekuatan baru dan mulai menunjukan taringnya pada masa Khalifah Abu Bakar.

Gesekan pun mulai terjadi. Persia maupun Bizantium tidak bisa lagi menganggap enteng kekuatan negara Islam. Kaisar Persia sempat mengirimkan pasukan untuk menyerang Madinah. Bizantium juga menyerang kawasan utara kekuasaan negara Islam, yang mengakibatkan terbunuhnya Jenderal Muslim, Zaid bin Haris.

Pasukan Islam mulai menggenggam kemenangan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Saat itu, kekuatan negara Islam berada di atas dua kerajaan besar yang sudah ada sebelumnya itu. Selama 10 tahun, beragam pencapaian dalam dunia militer didapatkan.

Pergerakan ke Suriah, negara yang dilintasi Sungai Eufrat, dimulai pada era Umar. Sebagaian daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Bizantium akhirnya berhasil ditaklukkan kekuatan pasukan Muslim.

Sementara itu, Persia merasa khawatir. Mereka sudah kehilangan kekuatan pada kawasan perbatasn di sebelah barat Sungai Eufrat. Bebeberapa peperangan pun terjadi antara Kerajaan Persia dan pasukan Muslim. Pada akhirnya, Persia berhasil tunduk di bawah kekuasaan pemerintahan Islam.

Wilayah itu kemudian menjadi salah satu bagian penting bagi penyebaran agama dan peradaban Islam di seluruh dunia. Penaklukan terhadap Persia inilah yang juga menandai awal mula peradaban Islam di sisi sungai Eufrat.

Khalifah Umar bin Khattab kemudian membentuk wilayah-wilayah administratif untuk memudahkan proses pemerintahan. Beberapa wilayah itu adalah Makkah, Madinah, Syuriah, Jazirah (wilayah diantara Sungai Tigris dan Eufrat di Irak), Basrah, Khurasan, Azerbaizan, Persia, dan Mesir. Setiap gubernur di tempatkan di daerah itu.

Mereka bertanggung jawab pada sang Khalifah. Pada masa-masa inilah, agama Islam juga menjadi kuat di daerah-daerah tersebut. Berkat kepemimpinan Umar, Islam sampai saat ini masih menjadi ideologi dan peradaban penting di daerah sekitar Sungai Eufrat.

Namun dalam perkembangannya, apa yang telah diramalkan oleh Nabi Muhammad sepertinya mulai muncul. Berbagai polemik soal ketersediaan air dari sungai tersebut selalu mencuat di antara tiga negara yang dilaluinya. Pembangunan DAM selalu menjadi permasalahan bagi negara-negara tersebut. Pembuatan DAM di Turki berpengaruh pada debet air yang mengalir di Suriah.

Pembuatan DAM di Suriah akan mempengaruhi air yang sampai di Irak. Meskipun belum sampai pada tahap peperangan, tetapi perdebatan soal air ini masih saja terjadi. Banyak orang mulai khawatir, bahwa prediksi Nabi Muhammad pada akhirnya menjadi kenyataan.

Kejadian itu telah disebutkan dalam hadis di atas, yakni Sungai Eufrat menjadi kering dan terjadi peperangan setelahnya. Kekhawatiran ini tampak dari banyaknya laman-laman yang mengungkap tanda-tanda akhir zaman terkait dengan keringnya sungai yang berakhir di Teluk Persia itu.

Akhir Zaman Sungai Eufrat Mengering Dan Gunung Emas Tersingkap - AnekaNews.top
Gunung Emas

Surat Kabar The New York Times telah menerbitkan sebuah laporan tentang penelitian yang dilakukan oleh NASA dan Universitas California. Kedua lembaga ini telah meneliti sistem sungai di Timur Tengah.

"Kami menemukan selama tujuh tahun terakhir sejak tahun 2003, debit air sepanjang sungai Tigris dan Eufrat dari mulai Turki, Suriah, Irak dan Iran, telah kehilangan sebanyak 144 juta kilometer kubik, artinya sungai ini semakin mengering,” ujar Irvine dari NASA dan Univeritas California, dalam siaran pers bersama Para peneliti, seperti dikutip dari English al akbar.

Jay Famiglietti, peneliti utama studi dan ahli hidrologi dan Profesor Irvine Universitas California, mengatakan bahwa tingkat penurunan intensif terjadi setelah kekeringan pada tahun 2007.

“Tingkat pengurangan ini semakin mencolok setelah bencana kekeringan tahun 2007. Sementara itu, permintaan air tawar terus meningkat, dan Negara-Negara di sepanjang aliran sungai Tigris dan Eufrat tidak mengkoordinasikan pengelolaan air dengan baik, dan berlainan dengan hukum internasional tentang air"ungkapnya.

Lantas, apakah fenomena ini merupakan tanda-tanda bahwa hari kiamat kian dekat? Mari kita sikapi dengan lebih bijaksana dan mawasdiri, bahwa menjelang akhir zaman suasana kehidupan di dunia adalah makin rumit dan sulit untuk dikendalikan, harap maklum karena alam memang sedang menuju pada kehancuran dan kemusnahan. Jaga diri, jaga hati baik-baiklah, cepat merapat dekatkan diri hanya kepadaNya.. Allah SWT…

#SungaiEufrat #GunungEmas #Tanda-Kiamat #Akhir-Jaman


Sumber Referensi: Dari Berbagai Sumber
Title Tags Search:
See Also:
Comment: (0)
No Comment.
Add Comment:
Post comment is currently disabled.
Bookmark and Share