Indahnya Fenomena Alam Si Api Biru Kawah Ijen Banyuwangi AnekaNews.top - Indahnya Fenomena Alam Si Api Biru Kawah Ijen Banyuwangi
Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen merupakan salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini sebenarnya terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut.
Dan yang menarik disini adalah kawah ijen dengan Api Biru atau Blue-Fire (Blue Flame), fenomena alam yang unik dan hanya dapat dilihat di Kawah Ijen - Banyuwangi saja. Saking indahnya fenomena ini bahkan mengalahkan popularitas matahari terbit di Banyuwangi yang disebut sebagai matahari pertama di Jawa. Tak hanya itu, banyak wisatawan dari berbagai negara rela datang jauh-jauh sekedar untuk melihat penampakan si Api Biru di kawah Ijen.
Nyala api biru di Kawah Ijen bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia vulkanologi. Hampir di semua gunung api aktif terdapat nyala api yang dipicu terbakarnya gas metana oleh rembesan panas bumi. Untuk memantik api biru, temperatur dari perut bumi bisa mencapai ribuan derajat celcius.
Namun yang unik dari api biru di Kawah Ijen ini adalah api biru tersebut dapat muncul sepanjang malam dengan suhu dari dalam perut bumi yang hanya sekitar 600 derajat celcius. Apa penyebabnya..?? Tak lain adalah kandungan belerang Ijen yang begitu besar. Panas yang merembes lewat celah gas panas bumi membakar belerang dan memunculkan api berwarna biru tersebut. Bisa juga karena gas dari bawah kawah keluar dan terbakar bersama sulfur karena tidak mengandung minyak maka itulah warna dari api menjadi biru. Api biru yang seperti ini hanya ada satu-satunya di Indonesia, bahkan mungkin tak ada duanya di dunia.
Api biru hanya dapat dilihat pada dini hari di Kawah Ijen, yaitu pada pukul 01.00-02.00, sebelum matahari terbit. Puncak momen keindahan Kawah Ijen terletak pada saat matahari sedang berada di belahan bumi lainnya. Warna terang ini berasal dari tingginya suhu yang ada di kawah tersebut.
Nah, sekarang bagaimana jika Anda ingin menyaksikan fenomena ini?
Hal pertama yang mesti Anda lakukan adalah pergi terlebih dahulu ke Banyuwangi dan semuanya melalui jalan darat menggunakan angkutan bus umum. Anda dapat mencapai Kawah Ijen atau Gunung dari dua arah yaitu, dari arah utara atau dari selatan.
Dari arah utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditempuh sekitar 2,5 jam.
Sedangkan dari arah selatan dapat dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak. Daerah ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan umum dari Banyuwangi menuju Jambu.Dari Jambu, anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen yang terletak di Paltuding dengan menggunakan ojek dan kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki.
Ada baiknya Anda bermalam di sekitaran Kawah Ijen karena Anda bisa menikmati momen melihat api biru dengan bantuan dari pemandu wisata terlatih. Di pos akhir Paltuding ada penginapan sederhana yang dikelola Departemen dengan harga yang bervariasi mulai dari kamar seharga Rp 100.000 per malam sampai vila dengan tiga kamar seharga Rp 500.000 per malam. Dari sini Anda tinggal naik ke kawah Gunung Ijen menunggu waktu pagi hari. Jika Anda ingin menginap di tempat lainnya, disana juga ada guest house milik PTP di Perkebunan Belawan dan Jampit dengan harga mulai Rp 135.000 per kamar per malam. Tapi dari dua perkebunan ini Anda harus menyewa kendaraan menuju ke pos Paltuding sejauh enam kilometer untuk keperluan mendaki gunung. Namun ada satu hal yang harus menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum ke Kawah Ijen, yaitu jaga kondisi badan agar selalu fit.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Gunung Ijen adalah di musim kemarau pada bulan Juli sampai September. Pada musim hujan sangat bahaya untuk mendaki karena jalanannya licin. Saat terbaik untuk mendaki gunung pukul 05.000 sampai 06.00 WIB karena di pagi hari matahari belum bersinar terik dan lama perjalanan untuk naik dan turun gunung sekitar empat jam. Pemandangan di pagi hari lebih indah karena banyak kabut yang menyelumuti gunung dan uap belerang belum berbau.
Menakjubkan memang... Ayo, siapa yang tertarik untuk menengok indahnya api biru di Kawah Ijen..??
#Kawah-Ijen #Api-Biru #Blue-Fire #Blue-Flame #Rute-Perjalanan-Ke-Kawah-Ijen
Sumber Referensi : berbagai sumber