AnekaNews.top


ANEKA TIPS INFORMASI DAN BERITA
Announcement
.
Random News
Setelah kita mengetahui penyebab dan sekaligus cara mencegah penyakit wasir atau ambeien (Hemorrhoid ... Read More »
Published: Wed, 20 Apr 2016 - 01:58:58
Category: Umum
By: AnekaNews.top
Hits: 2/151
Comments: 0/0
Mengungkap Fakta Dan Sisi Lain Sejarah Peringatan Hari Kartini

Mengungkap Fakta Dan Sisi Lain Sejarah Peringatan Hari Kartini - AnekaNews.top

AnekaNews.top - Mengungkap Fakta Dan Sisi Lain Sejarah Peringatan Hari Kartini

Tanggal 2I April, kita bangsa Indonesia selalu memperingati Hari R.A Kartini. Dan tahukah anda, sebenarnya kehidupan R.A Kartini merupakan kisah penuh tragedi. Bukan semata hidup Kartini yang demikian, namun sejarah yang ditulis oleh penguasa telah menunggangi pemikiran-pemikian Kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita-cita murni Kartini. Kini kita lihat, betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamkan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai Kartini.

Sejarah mencatat, ada banyak perempuan yang hidup sezaman dengan Kartini yang namanya begitu saja dilupakan dalam perannya memajukan pendidikan kaum hawa di negeri ini. Di antara nama itu adalah Dewi Sartika (1884-1947) di Bandung yang juga berkiprah memajukan pendidikan kaum perempuan. Dewi Sartika tak hanya berwacana, tapi juga mendirikan lembaga pendidikan yang belakangan bernama Sakolah Kautamaan Istri (1910). Selain Dewi Sartika, ada Rohana Kudus, kakak perempuan Sutan Sjahrir, di Padang, Sumatera Barat, yang berhasil mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916).

Kartini, seperti yang tersirat dalam tulisan Prof Harsja W Bachtiar, adalah sosok yang diciptakan oleh Belanda untuk menunjukkan bahwa pemikiran Barat-lah yang menginspirasi kemajuan perempuan di Indonesia. Atau setidaknya, bahwa proses asimiliasi yang dilakukan kelompok humanis Belanda yang mengusung Gerakan Politik Etis pada masa kolonial, telah sukses melahirkan sosok Kartini yang ”tercerahkan” dengan pemikiran Barat.

Dalam catatan Ridwan Saidi, orang-orang Belanda gagal mengajak Kartini berangkat studi ke negeri Belanda. Karena gagal, diam-diam Belanda mengirim orang-orang Yahudi dan Nasrani kepada Kartini agar mampu mengarahkannya agar tidak menjadi kritis , apalagi menjadi pemimpin yang akan melawan Belanda, maka Belanda menyusupkan ke dalam kehidupan Kartini orang –orang seperti: J.H.Abendanon, E.F. Abendanon, DR Adriani, Annie Glasser, Stella Ny Van Kol, dan Snouck Hurgronie.

Lalu siapa yang berperan penting merekatkan hubungan Kartini dengan para elit Belanda? Ia adalah Christian Snouck Hurgronje orang yang mendorong J.H Abendanon agar memberikan perhatian lebih kepada Kartini bersaudara. Hurgronje adalah sahabat Abendanon yang dianggap oleh Kartini mengerti soal-soal hukum agama Islam. Atas saran Hurgronje, Abendanon memperhatikan Kartini bersaudara, hingga sampailah pemikiran Barat kepada Kartini melalui surat-menyurat antara Kartini dan Abendanon serta surat-menyurat antara Kartini dan tokoh elit Belanda lainnya.

Kartini yang cerdas dan senang diskusi tidak hanya dahaga dengan pemikiran Barat, ia pun mulai dahaga dengan Islam. Dahaga Kartini mengenai Islam terobati saat bertemu dengan K.H Mohammad Sholeh bin Umar ( Kyai Sholeh Darat) saat pengajian bulanan kusus keluarga. Saat itu Kyai Sholeh sedang menguraikan tafsir surat Al-Fatihah, Kartini sangat tertarik dengan materi tersebut, usai pengajia Kartini pun berdiskusi dengan Kyai Sholeh. Ia menceritakan bahwa selama ini ia hanya membaca A-Quran tanpa tahu arti dan maknanya, baru kali ini ia mengetahui arti Al-quran dan ia pun sangat tertarik mempelajari tafsir A-Quran.

Sejak pertemuan itu, Kyai Sholeh tergugah untuk menterjemahkan Al-Quran dalam bahasa Jawa, dan menghadiahi Kartini tafsir Al-Quran "Faizhur Rohman Fil Tafsiril Quran" jilid 1 yang terdiri dari 13 Juz. Sejak itu dimulailah era pembelajaran Kartini terhadap Islam.

Setelah Kartini mengenal Islam sikapnya terhadap Barat mulai berubah dan itu tertulis dalam surat Kartini kepada Ny Abendanon :
“ Tadinya kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar paling baik tiada tara, maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganngap masyarakat Eropa itu sempurna?Dapatkah ibu menyangkal dibalik tindakan masyarakat ibu, banyak hal-hal yang tidak patut disebut sebagai peradaban?”

Bukan itu saja, Kartini juga menentang adanya praktek Kristenisasi di Hindia Belanda, bahkan Kartini bertekad untuk memenuhi panggilan surat Al Baqoroh 193, berupaya untuk memperbaiki citra Islam yang selalu dijadikan bulan-bulanan dan sasaran fitnah.

Ada sebuah ayat yang sangat membekas di hati Kartini yakni QS Al baqoroh ayat 257 yang menyatakan jika Allah-lah yang membimbing orang-oranng beriman dari gelap ke pada cahaya, sebab itu dia memberi judul kumpulan tulisannya mengutip ayat tersebut, yaitu "Habis Gelap Terbitlah Terang"


Tentang "Habis Gelap Terbitlah Terang"

Dalam pertemuan itu RA Kartini meminta agar Qur’an diterjemahkan karena menurutnya tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya. Tetapi pada waktu itu penjajah Belanda secara resmi melarang orang menerjemahkan al-Qur’an. Mbah Sholeh Darat melanggar larangan ini, Beliau menerjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf "arab gundul" (pegon) sehingga tak dicurigai penjajah.

Kitab tafsir dan terjemahan Qur’an ini diberi nama Kitab Faidhur-Rohman, tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Kitab ini pula yang dihadiahkannya kepada R.A. Kartini pada saat dia menikah dengan R.M. Joyodiningrat, seorang Bupati Rembang.

Kartini amat menyukai hadiah itu dan mengatakan: "Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami".

Inilah dasar dari buku "Habis gelap terbitlah terang" bukan dari sekumpulan surat menyurat beliau. Sejarah telah di simpangkan.


Sekelumit cerita yang tersembunyi dari hidup Kartini ini semoga memberi pengetahuan baru kepada kita. Kartini yang cerdas yang awalnya akan dijadikan target kaderisasi Belanda, berbalik menolak Belanda. Tapi sayang, cerita Kartini yang ada di buku-buku teks sekolah merupakan rekayasa Belanda. Belanda membuat opini bahwa pemikiran Kartini adalah pemikiran Barat, pemikiran yang membebaskan perempuan dari belenggu laki-laki dan tradisi.


Sumber Refernsi : Api sejarah dan Era muslim serta berbagai sumber lain

Semoga bermanfaat.
----------
#dibalik-sejarah-hari-kartini-lengkap
#peringatan-hari-kartini
#sejarah-singkat-hari-kartini
#rekayasa-sejarah-ra-kartini
#selamat-hari-kartini-21-april
Title Tags Search:
See Also:
Comment: (0)
No Comment.
Add Comment:
Name* :
Url :
Comment*:
[BB Code] [Smiley]
Code*: 13595
Bookmark and Share