Buat Para Orang Tua: Terlalu Lama Membiarkan Anak Bermain Gadget, Inilah Akibatnya! AnekaNews.top - Buat Para Orang Tua: Terlalu Lama Membiarkan Anak Bermain Gadget, Inilah Akibatnya!
Katika anak sedang rewel, ngambek maupun nangis, biasanya para orangtua seringkali memberikan mereka dengan Gadget, HP, Perangkat Permainan/Game dan lainnya. Ini sering dilakukan oleh para orang tua untuk mengalihkan perhatian mereka, agar tenang.
Secara mental, membiasakan anak untuk bermain gadget sejak usia dini akan mematikan kreativitas mereka. Tetapi sebenarnya yang paling terasa dampaknya adalah fisik mereka. Setidaknya inilah yang ditemukan peneliti dari Curtin University, Perth.
Straker dan timnya tengah melakukan pengamatan pada dua kelompok anak berusia 3-4 tahun, masing-masing terdiri atas 10 anak. Satu kelompok terdiri atas anak-anak yang bermain dengan mainan sungguhan, sedangkan kelompok lainnya menggunakan perangkat elektronik.
Dalam lima tahun ke depan, Straker ingin mengamati dampak penggunaan gadget terhadap kondisi fisik, mental dan kemampuan bersosialisasi mereka.
Dari hasil pengamatan awal sudah terlihat perbedaan mencolok di antara keduanya. Anak yang bermain dengan mainan sungguhan enam kali lebih sering menggerakkan lengan dan tangannya daripada saat menonton TV dan tiga kali lebih banyak ketika diberi gadget sekalipun.
Mereka juga dua kali lebih banyak menggerakkan seluruh anggota tubuhnya saat menggunakan gadget dan tiga kali lebih banyak saat menonton TV. Sedangkan anak yang terbiasa bermain dengan gadget hanya sanggup menggerakan lengan dan tangan serta seluruh anggota tubuhnya tak lebih dari 15 menit.
Straker menjelaskan ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, karena menggunakan gadget, anak jadi lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk ketimbang berlarian maupun kegiatan fisik lainnya yang bisa memberikan stimulus untuk membentuk tulang dan otot yang sehat.
Kedua, anak juga menghabiskan banyak waktu dalam posisi duduk yang buruk semisal dengan leher tertunduk lama sehingga mereka rentan mengalami nyeri leher.
Psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi dari RaQQi - Human Development & Learning Centre mengedepankan, anak baru boleh diberi gadget di saat usianya telah menginjak 13 tahun. Usia 13 tahun berkaitan dengan kematangan pola pikirnya.
Menurut teori perkembangan kognitif dari Jean Piaget, di usia 13 tahun anak sudah bisa mencapai level perkembangan kognitif formal operasional. Di usia tersebut, anak sudah bisa memikirkan sebab akibat dari suatu hal yang dilakukannya.
Jadi saat memakai gadget, dia nggak asal aja. Pakai sosmed, nggak asal posting. Anak sudah bisa milah-milah. Memang self regulation-nya belum terlalu bagus, tapi saat didampingi ortu ketika dia menggunakan gadget atau sosmednya, dia sudah bisa paham dan menerima mana yang benar dan salah. Ratih menambahkan, orangtua juga mesti konsisten dengan tidak bermain gadget di rumah, jika memang tidak memperbolehkan anak-anaknya melakukan hal serupa.
Nah, lalu bagaimana? Sudah siap untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan gadget pada anak?
Sumber referensi: health.detik.com
Semoga bermanfaat.
----------
#pengaruh-gadget-pada-anak-usia-dini#bahaya-gadget-bagi-anak#dampak-positif-gadget-bagi-anak#bahaya-gadget-bagi-balita#bahaya-handphone-bagi-anak-kecil