AnekaNews.top


ANEKA TIPS INFORMASI DAN BERITA
Announcement
.
Random News
Setelah pencairan sertifikasi tahap II untuk sebagian besar guru yang dapodiknya tidak bermasalah ak ... Read More »
Published: Tue, 09 Jun 2015 - 17:01:43
Category: Sejarah
By: Dyta
Hits: 1/155
Comments: 0/0
Menyingkap Misteri Siapa Yang Membangun Candi Prambanan

Menyingkap Misteri Siapa Yang  Membangun Candi Prambanan - AnekaNews.top

AnekaNews.top - Menyingkap Misteri Siapa Yang Membangun Candi Prambanan

Ada dongeng yang sangat melegenda di balik kecantikan dan kemegahan candi Prambanan, konon katanya candi Prambanan adalah hasil perubahan wujud dari seorang putri yang bernama Roro Jonggrang setelah dikutuk oleh seorang raja yang bernama Bandung Bondowoso. Sebagaimana yang tersebut dalam kisah berikut ini;

Alkisah, pada jaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tentram dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging.

Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso yang sakti dan mempunyai Pasukan Jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Roro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang cantik jelita, hingga muncul keinginan untuk menjadikannya sebagai permaisurinya.

Lalu dia pun menyampaikan maksud hatinya itu pada Putri Roro Jonggrang, maukah kau menjadi permaisuriku ?, Tanya Bandung Bondowoso mendengar pertanyaan itu Roro Jonggrang menjadi kebingungan. Pikirannya berputar-putar. Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan. Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Roro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso.

Bagaimana, Roro Jonggrang ? desak Bondowoso. Akhirnya Roro Jonggrang mendapatkan ide. Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya, Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam. Mendengar syarat itu Bandung Bondowoso menatap Loro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah. Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. Saya percaya tuanku bisa membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!, kata penasehat. Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!

Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. Pasukan jin, Bantulah aku! teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. Apa yang harus kami lakukan Tuan ?, tanya pemimpin jin. Bantu aku membangun seribu candi, pinta Bandung Bondowoso. Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah.

Sementara itu, diam-diam Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan jin. Wah, bagaimana ini?, ujar Roro Jonggrang dalam hati. Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami. Cepat bakar semua jerami itu! perintah Roro Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung! dung! dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing.

Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. Wah, matahari akan terbit! seru jin. Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari, sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin.

Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat candi. Candi yang kau minta sudah berdiri!. Loro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. Jumlahnya kurang satu! seru Roro Jonggrang. Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan. Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka. Tidak mungkin, kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Roro Jonggrang. Kalau begitu kau saja yang melengkapinya! katanya sambil mengarahkan jarinya pada Roro Jonggrang. Ajaib! Roro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu.

Begitulah legenda tentang candi Prambanan yang kita ketahui dari buku cerita atau bahkan dari orang tua kita. Yang pada intinya mengatakan bahwa yang membangun candi Prambanan/Candi Roro Jonggrang adalah pasukan Jin yang merupakan anak buah dari Bandung Bondowoso.

Begitu tersohor dan terkenalnya cerita legenda itu, sampai sejarah yang sebenarnya tentang siapa yang sesungguhnya membangun Candi Prambanan menjadi terlupakan atau tersamarkan, sungguh sangat disayangkan sekali bukan?

Padahal inilah keterangan sejarah tentang siapa yang membangun candi Prambanan dari sumber wikepedia, yaitu sebagai berikut; Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan.

Beberapa sejarawan lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini untuk menandai kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan wangsa Sailendra penganut Buddha.

Pastinya, dengan dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra cenderung lebih mendukung Buddha aliran Mahayana. Hal ini menandai bahwa kerajaan Medang beralih fokus dukungan keagamaanya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap Siwa.

Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M, bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli bangunan ini dalam bahasa Sansekerta adalah Siwagraha (Sansekerta: Shiva-graha yang berarti: 'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sansekerta: Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa' atau 'Alam Siwa').

Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan candi Siwagraha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan.

Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan deretan candi perwara (candi pengawal atau candi pendamping).

Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang utama) dalam candi Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan raja Balitung, sebagai arca pedharmaan anumerta dia.

Kompleks bangunan ini secara berkala terus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya, seperti raja Daksa dan Tulodong, dan diperluas dengan membangun ratusan candi-candi tambahan di sekitar candi utama.

Karena kemegahan candi ini, candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung Kerajaan Mataram, tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan. Pada masa puncak kejayaannya, sejarawan menduga bahwa ratusan pendeta brahmana dan murid-muridnya berkumpul dan menghuni pelataran luar candi ini untuk mempelajari kitab Weda dan melaksanakan berbagai ritual dan upacara Hindu. Sementara pusat kerajaan atau keraton kerajaan Mataram diduga terletak di suatu tempat di dekat Prambanan di Dataran Kewu.

Nah,bagi anda pencinta sejarah masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi :D

Dan satu lagi sekarang anda sudah mengetahui khan? Candi Prambanan itu bukan dibangun oleh para makhluk berjenis Jin, tapi Candi Prambanan dibangun oleh Rakai Pikatan dari dinasti Sanjaya, candi yang menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), sekaligus menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa pada masa itu.




Semoga bermanfaat.
----------
#letak-patung-roro-jonggrang-di-candi-prambanan
#keanehan-candi-prambanan
#inilah-misteri-candi-prambanan
#wajah-asli-roro-jonggrang
#kisah-mistis-candi-prambanan
Title Tags Search:
See Also:
Comment: (0)
No Comment.
Add Comment:
Post comment is currently disabled.
Bookmark and Share